Skip to main content

Music Brings Me Memories


Apakah kamu pernah merasakan hal ini, mendengarkan suatu lagu yang kemudian membawamu kembali merasakan keadaan di masa lalu?

Setiap hari aku pasti mendengarkan lagu. Entah satu lagu yang kuputar dari Spotify atau sebagian lagu yang terngiang di kepalaku. Namun ada di mana saat aku kembali mendengarkan suatu lagu secara random, tiba-tiba menyiratkan keadaan masa lalu yang membuat badanku bereaksi. Bisa mual, deg-degan, dada terasa tertekan ataupun - rasa yang 'ah ini saat itu'.

Hari ini aku ingin bercerita mengenai beberapa pengalamanku yang diwakilkan dengan lagu itu berdasarkan arsip music di laptop. 
Duh mulai mual.

1. Epik High - Fly

Aku mendengarkan lagu ini atas saran dari teman dari SMA di zaman awal masuk kehidupan perkuliahan (oke sepertinya aku akan memulai semua cerita-cerita ini dari awal kuliah). Saat itu kami masih bermain dengan teman-teman dari sekolah asal dan belum berbaur dengan teman baru. Hal pertama yang tersirat adalah kosan awal di sebuah sector belakang mall terbesar di Tangerang Selatan. Lagu ini terasa ringan dan bersemangat, seperti rasa awal-awal perkuliahan - masih belum tahu kehidupan kedepannya hahaha

2. f(x) - Airplane

Oh, rupanya aku akan bercerita mengenai masa SMA. Saat SMA, aku sedang senangnya mendengarkan lagu korea, salah satu artisnya adalah f(x). Mungkin kalian bisa mencari tahu sendiri siapa itu f(x). Salah satu lagu milik mereka ini adalah lagu yang paling berkesan. Eh, kedua berkesan, karena ada satu lagi hehe. Lagu yang selalu mengingatkanku pada suatu lokasi di sekolah. Lorong depan kelas XII IPA  (aduh lupa IPA berapa), suasana berwarna biru di pagi hari dan terasa angin dingin bertiup pelan. Seseorang berjalan dari kejauhan menuju ke arahku. Ya, dia orang yang aku tunggu-tunggu dari tadi. Aku memang sengaja pagi itu melewati lorong IPA, padahal kelasku ada di satu lantai atasnya. Kita bertemu dan aku lupa apakah kita bertegur sapa atau tidak. Pokoknya aku sangat bahagia dan lagu ini mewakili hatiku yang terbang. (Duh, kalau dibaca kok terasa alay ya) Hahahahaha.

3. f(x) - Goodbye Summer

Sepertinya orang ini sangat memberikan kenangan, meski nyatanya kita tidak pernah dekat. Bahkan aku merasa diriku ini kelas bawah dibanding dirinya yang kelas elit dan bersinar. By the way, sampai sekarang aku masih suka mengaguminya melalui update-an Instagram Story-nya :)
Aku ingin bercerita mengenai apa yang membuatku kagum dengan dirinya. Dia pintar. Itu dibuktikan dengan dia yang sering menjadi ketua kelas dan mengajariku matematika (Oops, ini di mana aku jatuh cinta pertama kali padanya. Di sebelahnya!). Yang kedua, dia sociable banget. Eh gimana ya? Pokoknya teman dia banyak sekali, dari junior hingga senior. Apalagi dia anak osis yang aktif banget ikut kegiatan sana-sini. Aku senang banget setiap melihat dia lari-lari dan terlihat rempong. Kemudian, aku terobsesi sekali dengan punggungnya :" Duh ini nih. Jadi, sekolahku selalu mengadakan misa jumat pertama di aula (ok, aku sekolah di sekolah katolik). Misa Jumat Pertama adalah hal yang paling aku tunggu, karena aku harus duduk di dekat dia! Mendapatkan posisi yang terbaik memang sangat susah, tapi ada triknya, yaitu mendekati posisi gerombolan teman-teman sepermainan dia. Dan tentunya, aku akan sangat senang jika duduk di belakang dia, atau sedikit di samping dia. Selain melihat dia dari dekat, aku juga akan bersalaman dengan dia di sesi Salam Damai. :) Bukannya berdoa malah ada udang dibalik batu. Maafin aku Tuhan Yesus, tapi ini terima kasih banget!

4. Charlie Lim - Knots

Lirik dari lagu ini sebenarnya nggak nyambung sih sama pengalamanku ini. Hanya saja saat itu selalu kuputar sehingga irama lagunya terasa mendebarkan seperti masa di pertengahaan kuliahku. Biasanya aku mengerjakan tugas sambil mendengar lagu ini. Lagu ini selalu mengingatkan saat aku masih berkutat dan berjuang dengan pelajaran fotografi. Lagu yang elegan, berat sekaligus halus. Duh mual sebenarnya lagu ini.

5. Tiffany - I Just Wanna Dance

Tolong aku semakin mual. Lagu ini terlalu jelas mengingatkanku saat aku masih naif dengan dunia Jakarta. Aku memutuskan untuk bekerja sambilan di sebuah restoran sebagai desainer grafis. Restorannya sendiri berada di dua lokasi, Alam Sutera dan Mall Central Park. Selama menuju tempat kerja, aku mendengarkan lagu ini. Karena tempatnya sangat jauh, salah satunya Mall Central Park, aku selalu mengenang scene di dalam mobil jasa online. Pulang malam jam 2 dari CP, tiba di kosan jam 3, dan kembali kuliah jam 8. Namun biasanya aku masih harus mengerjakan tugas sebelum berangkan ke kampus. Masa-masa itu benar menguras tenaga dan psikis. Masa terberat dan pengalamanku berhadapan dengan orang lain dan tidak selalu menyenangkan hati mereka. Aku mualllllll.

6. Bruno Mars - Versace On The Floor

Lagu mainstream di zamannya. Lagu yang mengawali pengalamanku pindah ke rumah baru bude dan aku tinggal sendiri. Sebenarnya aku takut sendirian sehingga saat awal pindah aku masih tidur di depan TV, di atas karpet dan di samping laptop yang memutar lagu ini selama 24 jam. Lagu yang membuatku kembali merasakan harum rumah baru dan perabotan baru. Lagu ini juga mengingatkanku pada seseorang yang sempat dekat dan pada akhirnya kita menjadi seperti orang asing :) Mual kan


7. Rock N Roll Mafia - Body Won't Stop feat Ykha Amelz & Kafi

Bagaimana sih rasanya bekerja di tempat artis yang kamu lihat saat menonton MTV? Aku sangat senang! Jadi, setelah sekian bulan aku magang di studio desain grafis, aku mendapatkan tempat magang lagi di salah satu manajemen artis atas bantuan dosen pembimbing terbaikku. Aku berkesempatan magang di manajemen yang mengurusi Yovie & Nuno dan KAHITNA. Lokasi kantornya sangat jauh dari tempat aku tinggal saat itu, seperti membelah Jakarta rasanya. Selama magang di sana, aku selalu menggunakan transportasi Commuter Line. Nah, lagu ini aku temukan saat diputar di dalam kereta. Kamu tahukan TV yang ada di atas langit-langit kereta? Di situ aku pertama kali melihat music video Rock N Roll Mafia dan langsung jatuh cinta dengan lagu ini! Oleh sebab itu, selama bekerja aku putar-putar lagu ini. Bahkan ku atur untuk hanya mendengarkan satu lagu dari Rock N Roll Mafia ini :) Dan di sinilah cita rasa laguku mulai berubah menjadi semakin synth electronic music.


Ok, sekian dulu beberapa cerita pengalamanku yang diwakilkan dengan lagu-lagu ini. Kadang aku merasa bisa menyesal karena memutar suatu lagu. Aku jadi teringat dengan opini dari saudaraku, bahwa aku orangnya pendendam. Mungkin? 
Makanya aku bisa merasa mual ataupun cemas setiap mengingat hal-hal masa lalu. Mungkin?

Popular posts from this blog

Applying Indonesian Passport

- my obsession over going abroad and making a plan to go to singapore, visit my sister and her children - felt anxious and applied passport immigration impulsively despite my shabby financial management - my experience about going to immigration office in east jakarta. ---- Nowadays, I realized that I am always looking for people who is working or studying abroad or specifically living in Germany. Like two weeks ago I sent a direct message to a guy who is half Indonesian-German and living in Germany as a journalist. I also sent a message to an Indonesian guy in Quora who is studying and working in Berlin. He is studying media communication, as the subject that I'm interested in studying. And the latest, I asked a phone number of my best friend's friend who had a master degree in Germany. LOL But then the bad part of mine, after I sent them a message and then they replied, I hesitate to reply. It because of my anxiousness of not being capable to give them good questions or going

sedang merasa gagal

2017 adalah tahun di mana puncak saya merasa berhasil, dengan pencapaian dan pengalaman yang saya dapatkan.  2018 saya terjatuh hingga saat ini.  Saat ini saya sedang mencoba bangkit lagi dengan belajar dari kesalahan dan kebodohan yang sedang dijalani.